Wisata Sejarah - Menelisik Eksotisme Bangunan Kuno Candi Prambanan Yogyakarta
Friday, March 2, 2018
Edit
Menelisik Eksotisme Bangunan Kuno Candi Prambanan Yogyakarta
Wisata Holik - Setiap sudut yogya itu romantis, begitu kalimat yang diucapkan oleh Gurbenur Jakarta Anis Baswedan, yang menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kota Gudeg. Tidak sedikit orang yang sependapat dengan Anis, bahkan banyak tokoh besar seperti Sudjiwo Tejo dan Najwa Shihab memiliki kalimat tersendiri untuk mendeskripsikan Yogyakarta. Memang Yogya sepertinya selalu membuat kesan yang indah, baik bagi penduduk asli maupun para pendatang yang hanya menghabiskan waktu beberapa lama saja di Yogyakarta. Entah mengapa seolah-olah semua yang dirasakan oleh setiap orang yang berkunjung ke Yogya merasakan hal yang sama, yakni nyaman. Selain masyarakatnya yang dikenal ramah, Yogyakarta sangat menyadari potensi yang ada padanya, selain sebagai tujuan untuk belajar di beberapa universitas ternama, Yogyakarta juga menjadi salah satu daerah yang memiliki beragam destinasi wisata yang menarik.
Baca Juga : Wisata Sejarah Candi eksotis dan Indah di Jogja
Baca Juga : Wisata Sejarah Candi eksotis dan Indah di Jogja
Yogyakarta termasuk provinsi di Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Fakta inilah yang kemudian digunakan oleh pemerintah daerah untuk semakin meningkatkan fasilitas wisata Yogyakarta. Bahkan, tidak hanya peran pemerintah daerah yang berupaya mempercantik destinasi wisata yang ada di Yogyakarta, melainkan juga masyarakat yang tinggal di area wisata, ikut berperan serta dalam mempercantik destinasi wisata di Yogyakarta.
Bermunculannya berbagai destinasi wisata yang baru di Yogyakarta, tidak lantas membuat destinasi wisata yang telah lama dikenal masyarakat menjadi sepi pengunjung. Seperti yang terjadi pada Candi Prambanan. Pada tahun 2016, Taman Wisata Candi mencatat, terdapat 5,9 juta pengunjung ke candi Prambanan. Dan pada tahun 2017 diperkirakan jumlahnya melebihi total kunjungan tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik Candi Prambanan Yogyakarta tidak pernah luntur di mata para pelancong.
Selain bangunan kuno nan megah yang mampu ditampilkan oleh Candi Prambanan, banyak hal lain yang menarik untuk digali terkait dengan Candi Prambanan hingga candi ini tidak pernah sepi pengunjung. Sehingga, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, sebaiknya Anda menyempatkan diri untuk berkunjung ke candi yang berada di jalan raya Solo ini. Sebagai panduan wisata, Wisata Holik akan mengulas mengenai berbagai hal yang perlu Anda ketahui ketika hendak berkunjung ke Candi Prambanan.
Lokasi dan Akses Transportasi Menuju Candi Prambanan
Candi Prambanan berlokasi di wilayah Prambanan, tepatnya di Jalan Raya Solo, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Salah satu sumber menyatakkan bahwa nama Prambanan berasal dari nama desa dimana candi tersebut dibangun. Namun, kebenaran ini masih diragukan karena banyak ahli berpendapat bahwa nama Prambanan memiliki banyak makna, seperti akronim dari kata Brahmana atau pendeta, karena pada masa lalu banyak Brahmana yang menyebarkan ajaran agama Hindu di candi ini.
Secara spesifik, candi Prambanan berada tepat di tepi jalan raya Yogya-Solo, maka akan sangat mudah mengakses lokasi candi Prambanan. Anda hanya perlu menaiki bus Transjogja 1A arah Prambanan, dan Anda akan diturunkan di lokasi Candi Prambanan, jika Anda berangkat dari Bandara Adi Sucipto. Lokasinya juga sangat dekat dengan Bandara, hanya sekitar 15 menit dengan biaya Rp 3.500. Jika Anda berada di Stasiun Tugu, Anda hanya perlu berjalan sedikit ke luar stasiun untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus TransJogja arah Prambanan. Sedangkan jika Anda berada di Stasiun Lempuyangan, Anda dapat menggunakan kereta lokal bernama prameks (Prambanan Ekspres) arah Solo, kemudian Anda turun di stasiun Maguwo (Bandara Adi Sucipto) dengan biaya 8000, dari stasiun Maguwo, Anda melanjutkan perjalanan menggunakan bus Transjogja.
Namun jika Anda berada di daerah yang dekat dengan terminal Giwangan, Anda hanya perlu mencari bis jurusan Yogya-Solo. Kemudian, Anda dapat turun persis di depan candi Prambanan. Dan jika Anda berada di sekitar terminal Jombor, Anda dapat menggunakan Terminal Giwangan Transjogja 2B ke Terminal Condong Catur. Kemudian, Anda mengganti TransJogja 3B ke Bandara Adisucipto. Lalu, dari Bandara naik TransJogja 1A ke Candi Prambanan.
Begitu mudahnya akses menuju Candi Prambanan, walaupun dengan kendaraan umum sekalipun. Namun, jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda hanya perlu melaju di Jalan via Jogja-Solo, maka Anda akan sampai di Prambanan.
Harga Tiket Masuk ke Candi Prambanan
Berlaku sejak bulan Mei tahun 2017, pengelola Taman Wisata Candi Prambanan menerapkan Harga Tiket Masuk (HTM) baru. Harga tiket masuk untuk wisatawan dalam negeri Rp 40.000 (dewasa) dan Rp 20.000 (anak). Jika Anda membawa kamera, maka akan diberlakukan tiket khusus kamera sebesar Rp 2.000. Sedangkan, harga tiket wisatawan luar negeri adalah sebesar 25USD. Harga tiket baru tersebut diberlakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan operasional perawatan candi. Dikatakan juga oleh pengelola taman wisata, kenaikan harga tiket juga berlaku pada beberapa candi yang ada di Yogyakarta, sebagian Magelang dan sebagian Klaten, diantaranya Candi Borobudur di Magelang, Candi Ratu Boko di Sleman, Candi Plaosan dan Sojiwan di Klaten diberlakukan tarif Rp 10.000 per-orang serta Candi Sambisari, Candi Kalasan Candi Ijo, Candi Barong, dan Candi Gebang akan diberlakukan tiket Rp 5.000 per-orang.
Candi Prambanan sendiri mulai dibuka pukul 06.00 sampai dengan pukul 17.00. Sedangkan, untuk pagelaran sendratari Ramayana dapat Anda saksikan saat malam bulan purnama mulai pukul 19.30-22.00. Apabila Anda kebingungan untuk mengetahui malam purnama, Anda tidak perlu khawatir karena pengelola candi Prambanan akan memberitahukan jadwal pagelaran sendratari. Namun, harga tiket untuk menyaksikan sendratari ini berbeda dengan harga tiket masuk candi Prambanan. Per-tahun 2018 harga tiket yang diberlakukan adalah Rp 400.000 untuk VIP class, Rp 300.000 untuk special class, Rp 200.000 untuk 1st class dan Rp 125.000 untuk 2nd class.
Menyusuri Sejarah Candi Prambanan
Sebagian besar masyarakat mempercayai bahwa candi Prambanan dibangun oleh Bandung Bondowoso sebagai syarat yang diajukkan oleh Roro Jonggrang, apabila Bandung Bondowoso ingin mempersuntingnya. Namun, Roro Jonggrang sendirilah yang membuat Bandung Bondowoso gagal untuk membangun candi, Bandung Bondowoso yang marah karena merasa diperdaya oleh Roro Jonggrang, akhirnya mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu. Mitos yang berkembang ini sangat dipercaya oleh masyarakat, ditambah dengan adanya arca Roro Jonggrang di area candi Prambanan semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap mitos tersebut. Namun, setelah dilakukan kajian, dapat dipastikan bahwa kisah tersebut hanyalah mitos yang diciptakan oleh penduduk sekitar karena tidak mengetahui awal mula didirikannya candi Prambanan. Sedangkan arca yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang, merupakan arca Dewi Durga, yang merupakan salah satu Dewi umat Hindu.
Sejarah membuktikan bahwa candi Prambanan yang merupakan candi terbesar peribadatan umat Hindu, yang didirikan sebagai penghormatan bagi pada para dewa Brahma, dewa Wishnu dan dewa Siwa, yang dikenal dengan Trimurti. Menurut prasasti Siwagraha candi Prambanan dibangun sekitar abad ke 9 Masehi, tepatnya sikatr 850 masehi oleh Rakai Pikatan, yang kemudian dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram. Salah satu sumber menyatakan bahwa candi ini dibangun untuk menghormari dewa Siwa, karena patung dewa Siwa terletak di bangunan utama candi ini. Namun, sumber lain juga menyatakkan bahwa candi termegah umat hindu ini didirikan sebagai “pesaing” candi Borobudur yang merupakan candi peribadatan umat Budha, yang sama-sama berada di tanah Jawa. Atau dalam perkataan lain, beberapa sejarawan menilai bahwa candi Prambanan ini merupakan penanda bagi kembali berjayanya ajaran agama Hindu.
Seiring berjalannya waktu, kompleks bangunan candi ini terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram lainnya. Penyempurnaan candi ini dilakukan dengan memperluas area candi dan menambah bangunan ratusan candi di sekitar candi utama. Pada masa kerajaan, candi ini memiliki peranan yang penting, karena selain digunakan oleh para brahmana untuk mempelajari kitab Weda, candi ini juga digunakan untuk perayaan. Selain digunakan sebagai tempat beribatan, pada masa kerajaan, candi ini digunakan untuk pagelaran berbagai upacara kerajaan.
Pada sekitar abad ke 16, terjadi gempa bumi di Yogyakarta, hal ini tentu saja berdampak pada candi Prambanan. Candi ini dikabarkan mengalami keruntuhan, yang menyebabkan batu-batuan serta relief berserakan. Selain itu, karena bencana alam, sejarawan menduga kemunduran yang terjadi di candi Prambanan, dikarenakan adanya pemindahan kekuasaan ke wilayah Jawa Timur. Walaupun telah mengalami keruntuhan di beberapa bagian, namun masyarakat yang tinggal di sekitar area candi masih mengingat dan mengetahui adanya candi ini. Namun, mereka tidak mengetahui secara pasti awal mula berdirinya candi, sehingga mereka membuat cerita mengenai candi yang dibangun dalam waktu sehari semalam oleh Bandung Bondowoso dengan bantuan jin, sebagai syarat untuk mempersunting Roro Jonggrang.
Selama beberapa tahun, rencana untuk memperbaiki candi belum dilaksanakan secara optimal. Bahkan dikabarkan banyak batu dan relief yang hilang karena digunakan oleh orang Belanda sebagai hiasan. Akhirnya, pada sekitar tahun 1930-an, upaya perbaikan candi dilakukan oleh pemerintah Belanda, yang kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia, hingga dapat terbentuk candi Prambanan seperti saat ini. Bahkan sebagaimana diketahui, candi yang tersusun ramping dan tinggi ini menjadi warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Saat ini, candi Prambanan dikelola oleh taman wisata candi, sehingga candi ini sudah lebih terawat.
Wisata di Candi Prambanan
Mengunjungi candi Prambanan, Anda akan disuguhi oleh pemandangan batuan kuno yang mampu disusun dengan sangat megah hingga membentuk bangunan candi dengan ketinggian sekitar 47 meter. Hal ini sangat mengesankan, karena pembangunan candi ini telah dilakukan sangat lama, namun bangunannya dapat bertahan hingga saat ini. Berdasarkan catatan sejarah, kompleks candi Prambanan tersusun atas 240 candi, namun saat ini hanya terdapat 18 candi, yaitu 8 candi utama, 8 candi kecil di zona inti dan 2 candi perwara.
Candi yang terbesar dan tertinggi di kompleks ini adalah candi Siwa, dibandingkan candi dewa Trimurti lainnya. Hal ini dikatakan bahwa candi Prambanan merupakan candi yang dipersembahkan bagi dewa Siwa. Di dalam candi Siwa sendiri terdapat lima ruangan, dimana salah satu ruangannya terdapat arca Siwa dengan berbagai benda yang memiliki makna dalam agama Hindu. Sedangkan ruangan lainnya, berisi arca-arca yang berukuran lebih kecil, yang keseluruhan arca masih berkaitan dengan dewa Siwa. Di dalam candi ini jugalah terdapat arca Durga, yang selama ini masyarakat kaitkan dengan legenda putri Roro Jonggrang.
Selain candi Siwa, terdapat juga canti Brahma dan candi Wishnu, yang keduanya berukuran tidak sebesar candi Siwa. Di dalam candi Brahma dan candi Wishnu, hanya terdapat satu ruangan yang berisi arca dewa Brahma dan dewa Wishnu dengan ukuran kurang lebih 3 meter. Di depan candi Trimurti terdapat candi yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan candi Brahma dan Wishnu. Candi tersebut merupakan candi wahana yang dipersembahkan bagi kendaraan dewa. Dewa Trimurti ini diketahui memliki wahana atau kendaraannya masing-masing, seperti lembu yang merupakan wahana Siwa, angsa yang merupakan wahana Brahma dan garuda yang merupakan wahana Wishnu. Setiap candi wahana ini berada tepat di depan candi dewa yang menunangginya. Jika arca lembu dapat Anda temukan pada candi wahana, maka arca angsa dan garuda tidak akan Anda temukan pada candi wahana. Kemungkinan arca tersebut pernah ada, namun saat ini sudah tidak ada. Dari sini pula kita mengetaahui bahwa lambang negara Indonesia berasal dari wahana dewa Wishnu yakni garuda.
Candi lain yang ada di kompleks ini adalah candi-candi yang sepertinya digunakan sebagai tempat beribadatan. Sampai saat ini sejarawan belum dapat memastikan makna serta fungsi candi-candi tersebut secara pasti, namun kuat dugaan candi-candi tersebut melambangkan kasta yang berlaku di agama Hindu dan area candi digunakan untuk tempat peribadatan atau meletakkan sesaji.
Selain dapat menyusuri kemegahan candi dan juga melihat-lihat arca yang ada di dalam candi, wisatawan dapat juga mengamati relief yang ada di dinding candi. Umumnya relief ini menceritakan suatu kisah yang berurutan. Salah satu sumber menyatakkan bahwa untuk dapat memahami jalan cerita yang ada pada relief, maka pengunjung sebaiknya menyusurinya dari bagian kiri ke kanan atau searah jarum jam di candi utama. Hal ini sesuai dengan tradisi umat hindu yang mengelilingi bangunan suci dari arah kiri ke kanan.
Masih di area candi Prambanan, Anda juga akan menemukan sebuah museum, yang tepatnya berada di sisi utara candi Prambanan. Di dalam museum ini Anda akan menemukan berbagai benda purbakala yang ditemukan di sekitar area candi. Selain benda purbakala, Anda juga dapat melihat miniatur beberapa candi yang ada di Indonesia. Di museum ini juga disediakan visualisasi candi Prambanan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.
Untuk informasi, Candi Prambanan tidak hanya dapat dikunjungi pada siang hari, karena setiap malam bulan purnama, di kawasan candi Prambanan ini diadakan sendratari Ramayana. Ramayana sendiri merupakan cerita yang bersumber dari relief yang ada di dinding candi Prambanan. Cerita Ramayana ini sudah sangat dikenal masyarakat, karena pada saat-saat yang penting sendratari ini ditampilkan. Secara umum, sendratari ini mengisahkan tentang Sinta yang merupakan istri Rama, diculik oleh Rahwana yang merupakan panglima bangsa kera.
Apabila sendratari ini ditampilkan, candi Prambanan nampak lebih cantik. Selain menjadi lebih ramai oleh banyaknya pengunjung yang datang, karena ingin menyaksikkan sendratari yang sangat populer ini, pemandangan yang ditampilkan oleh candi ini sangat memukau. Karena tiga candi utama menjadi latar belakang dari sendratari ini.
Bagi Anda yang memiliki ketertarikan terhadap fotografi, Anda juga dapat mengabadikan candi Prambanan dengan cara yang berbeda. Anda dapat mengabadikan dari bukit yang ada di seberang candi Prambanan. Penduduk sekitar menyebutnya dengan nama spot Riyadi. Biasanya wisatawan berkunjung ke tempat ini, ingin mengabadikan senja di antara bangunan candi Prambanan yang menjulang tinggi. Namun, akan terlihat lebih eksotis jika Anda mengabadikan candi Prambanan pada malam hari dari lokasi ini. Karena pendar lampu yang berasal dari candi nampak sangat indah dan eksotis diantara lampu-lampu kecil yang ada di sekitarnya.
Fasilitas Wisata di Candi Prambanan
Hal lain yang membuat candi Prambanan diminati oleh wisatawan adalah tersedianya berbagai fasilitas yang memudahkan wisatawan. Candi Prambanan memiliki area parkir yang cukup luas sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk memarkir kendaraan Anda. Di sekitar candi juga terdapat mushola bagi Anda yang hendak menunaikan sholat. Selain itu di area candi juga terdapat beberapa toilet. Sedangkan untuk kuliner, Anda dapat menemukannya di depan area candi. Disana Anda akan dengan mudah menemukan warung makan yang menjajakan makanan khas Yogyakarta dan menu makanan lainnya. Di dekat area candi pun akan dengan mudah Anda temukan hotel atau penginapan dengan harga yang bervariasi, bagi Anda yang berencana untuk bermalam di area sekitar candi.
Tips Wisata ke Candi Prambanan
- Patuhilah seluruh peraturan yang ada di area candi, karena bagaimanapun candi ini masih digunakan untuk peribadatan umat Hindu.
- Perhatikan waktu kunjungan Anda, karena jika Anda mengunjunginya di hari libur, candi Prambanan akan sangat dipadati oleh pengunjung. Hal ini tentu saja akan mengurangi kenyamanan Anda yang ingin mengeksplor candi Prambanan lebih mendalam.
- Lokasi pintu gerbang hingga ke area candi cukup jauh, maka disarankan Anda menggunakan alas kaki yang nyaman. Selain memberikan kenyamanan pada Anda, alas kaki yang sesuai akan mengurangi rasa lelah Anda karena akan banyak candi yang Anda kunjungi di area candi Prambanan ini.
- Gunakanlah topi atau payung untuk sedikit mengurangi paparan sinar matahari yang cukup terik. Untuk menghindari terik panas ini, Anda dapat mengatur jadwal kunjungan pada pagi atau sore hari.
- Bawalah barang bawaan secukupnya, untuk menghindari kelelahan selama berkeliling area candi. Anda juga disarankan membawa air minum secukupnya untuk melepas dahaga ketika mengelilingi area candi.
- Selain berkeliling area candi, Anda disarankan untuk mengunjungi candi lain yang tidak terlalu jauh dari Prambanan, seperti candi Sambisari dan candi Boko. Walaupun kedua candi ini tidak semegah candi Prambanan namun bangunannya yang klasik sangat menarik untuk dikunjungi. Anda disarankan mengunjungi candi-candi ini pada sore hari menjelang petang. Karena pemandangan matahari tenggelam akan menambah keindahan candi-candi ini.
- Perhatikanlah pengumuman yang ada di sekitar candi, karena banyak acara yang diselenggarakan di area candi, seperti Prambanan Jazz. Hal ini dilakukan oleh pengelola candi Prambanan sebagai bentuk promosi candi dan juga sebagai upaya menghilangkan asumsi masyarakat bahwa bangunan sejarah terlihat membosankan.